Presiden Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat menyukai suku bunga rendah. Presiden Donald Trump menginginkan The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebagai tindakan balasan terhadap perlambatan ekonomi yang diperkirakan dan meningkatnya inflasi dari tarif.
Memahami Motivasi Ekonomi dan Politik di Balik Dorongan Donald Trump untuk Menurunkan Suku Bunga
Suku bunga adalah salah satu instrumen paling vital dalam pengelolaan ekonomi suatu negara. Dalam konteks Amerika Serikat, peran Federal Reserve (bank sentral AS) dalam menetapkan tingkat suku bunga menjadi sorotan penting, terutama selama masa kepresidenan Donald J. Trump. Sepanjang masa jabatannya, Trump secara terbuka mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga. Tapi, kenapa Trump begitu menyukai suku bunga rendah? Artikel ini mengupas enam alasan utama yang melatarbelakangi pandangan ekonomi Trump terhadap kebijakan moneter ini.
Presiden Donald Trump Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat
Salah satu argumen utama Trump dalam menyerukan suku bunga rendah adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Suku bunga yang rendah membuat biaya pinjaman lebih murah, baik bagi konsumen maupun pelaku bisnis. Hal ini merangsang:
-
Investasi korporasi
-
Konsumsi rumah tangga
-
Kegiatan ekonomi sektor perumahan
Trump percaya bahwa dengan menurunkan suku bunga, maka ekonomi bisa tetap tumbuh secara agresif, bahkan melampaui 3% per tahun, yang merupakan target ambisius pemerintahannya.
Presiden Donald Trump Meningkatkan Daya Saing Ekspor AS
Suku bunga rendah biasanya mendorong depresiasi nilai mata uang domestik. Dalam hal ini, suku bunga yang lebih rendah di AS bisa melemahkan dolar, yang secara langsung berdampak pada peningkatan daya saing ekspor Amerika.
Dengan melemahnya dolar akibat suku bunga rendah:
-
Harga ekspor menjadi lebih murah di pasar internasional
-
Produk Amerika lebih kompetitif dibanding produk asing
Hal ini sejalan dengan strategi Trump yang mengusung prinsip “America First”, termasuk dalam perdagangan internasional.
Menunjang Pasar Saham
Trump dikenal sangat memperhatikan performa pasar saham, bahkan sering kali mengaitkan pencapaian indeks seperti S&P 500 dan Dow Jones sebagai indikator langsung keberhasilan pemerintahannya.
Suku bunga rendah memiliki efek positif terhadap:
-
Harga saham, karena biaya modal menjadi lebih rendah
-
Perusahaan yang berutang besar, terutama di sektor teknologi dan manufaktur
-
Investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi dari saham ketimbang obligasi.
Bagi Trump, pasar saham yang kuat bukan hanya pencapaian ekonomi, tetapi juga senjata politik menjelang pemilu.
Meminimalkan Biaya Pembayaran Utang Nasional
Amerika Serikat memiliki utang nasional yang sangat besar. Pada masa pemerintahan Trump, utang nasional meningkat signifikan akibat pemotongan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur dan militer.
Dengan suku bunga rendah:
-
Pembayaran bunga atas utang pemerintah lebih murah
-
Pemerintah dapat mengalihkan anggaran ke sektor lain tanpa membebani anggaran federal
Trump melihat suku bunga rendah sebagai cara untuk mengelola utang negara tanpa harus menaikkan pajak atau memangkas program-program populis.
Stimulasi Ekonomi Jelang Pemilu
Dalam konteks politik, Trump memahami bahwa kesejahteraan ekonomi erat kaitannya dengan peluang elektoral. Tingkat pengangguran yang rendah, pasar saham yang naik, dan pertumbuhan ekonomi yang stabil adalah modal politik menjelang pemilu.
Sebelum Pemilu 2020, Trump secara agresif mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga, dengan tujuan:
-
Mempercepat pertumbuhan ekonomi di tahun pemilu
-
Memberi kesan bahwa kebijakannya berhasil
-
Meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor
Dengan suku bunga rendah, Trump ingin memastikan ekonomi tetap panas dan mendukung citranya sebagai “Presiden pro-bisnis”.
Meniru Strategi Negara Lain yang Lebih Agresif
Trump sering membandingkan kebijakan suku bunga AS dengan negara lain seperti Jepang, Jerman, dan China yang menerapkan suku bunga sangat rendah, bahkan negatif.
Menurut Trump:
-
The Fed harus lebih proaktif dan adaptif
-
Amerika Serikat seharusnya memanfaatkan kekuatan ekonominya untuk bersaing secara lebih agresif dalam perekonomian global
Dengan kata lain, Trump menganggap suku bunga rendah bukan hanya instrumen domestik, tapi juga senjata ekonomi internasional.
Kesimpulan
Kecintaan Trump terhadap suku bunga rendah bukanlah kebetulan atau sekadar pandangan pribadi. Ia melihat suku bunga rendah sebagai alat multifungsi yang mendukung:
-
Agenda pertumbuhan ekonomi nasional
-
Daya saing global
-
Stabilitas politik menjelang pemilu
-
Keseimbangan fiskal di tengah utang yang terus meningkat
Bagi Trump, kebijakan moneter yang longgar bukan semata urusan teknis, melainkan bagian dari narasi besar tentang kejayaan ekonomi Amerika.
