Skandal Guncang Malaysia-China, Lebih dari 2 Juta Orang Kena

Skandal, Penyelidikan gabungan Malaysia dan China terhadap skema Ponzi raksasa yang dikendalikan oleh MBI International Group mengguncang kalangan bisnis dan politik di Penang. Otoritas menyita aset senilai RM3,8 miliar (sekitar Rp13,2 triliun) dan menangkap sejumlah tokoh penting, termasuk tiga taipan bergelar “Tan Sri”.

Skandal

Skema investasi bodong yang dikenal dengan nama MBI International Group telah mengguncang dunia bisnis dan politik di Malaysia dan China. Lebih dari dua juta orang, sebagian besar dari China, menjadi korban dalam skema piramida digital yang dipimpin oleh Tedy Teow Wooi Huat. Otoritas Malaysia dan China kini bekerja sama dalam penyelidikan besar-besaran, dengan aset senilai RM3,8 miliar (sekitar Rp13,2 triliun) telah disita dan sejumlah tokoh penting, termasuk tiga taipan bergelar “Tan Sri”, ditangkap.

Apa Itu MBI International Group?

Didirikan pada tahun 2012 di Penang, Malaysia, MBI International Group awalnya dikenal sebagai perusahaan properti mewah. Namun, pada tahun 2014, perusahaan ini mulai memperkenalkan skema piramida digital melalui platform bernama Mface Club (MFC) dan mata uang digitalnya, M-Coin. Investasi dilakukan dengan membeli M-Coin, yang kemudian digunakan untuk transaksi di berbagai proyek properti dan mall yang dikelola oleh MBI. Skema ini menjanjikan keuntungan besar bagi para anggotanya, namun pada kenyataannya, sistem ini hanya mengandalkan perekrutan anggota baru untuk membayar keuntungan anggota lama.

Ekspansi dan Dampak Global

Skema ini tidak hanya beroperasi di Malaysia, tetapi juga merambah ke China, Jepang, Taiwan, dan Selandia Baru. Di China, sekitar dua juta orang dilaporkan menjadi korban, dengan total kerugian mencapai 500 miliar yuan (sekitar RM307 miliar). Banyak investor dari China bahkan melakukan perjalanan ke Malaysia untuk mencari Tedy Teow dan menuntut pengembalian dana mereka .

Penyelidikan dan Penangkapan

Pada tahun 2017, Bank Negara Malaysia melakukan penggerebekan terhadap MBI dan membekukan ratusan rekening bank yang terkait. Namun, skema ini baru benar-benar runtuh pada tahun 2018 setelah Tedy Teow dan anaknya didakwa dengan berbagai kejahatan keuangan, termasuk penerbitan mata uang digital ilegal dan promosi skema piramida. Mereka didenda sebesar RM20 juta, dan RM177 juta dana dibekukan dari 91 rekening bank

Pada Agustus 2024, Tedy Teow diekstradisi dari Thailand ke China untuk menghadapi dakwaan penipuan. Di Malaysia, penyelidikan terus berlanjut, dengan beberapa tokoh penting, termasuk tiga taipan bergelar “Tan Sri”, ditangkap terkait skema ini .

Penyitaan Aset dan Dampak Ekonomi

Penyelidikan bersama Malaysia dan China telah menghasilkan penyitaan aset senilai RM3,8 miliar, termasuk properti, kendaraan mewah, dan uang tunai. Di Penang, beberapa proyek properti yang terkait dengan MBI, seperti Penang Times Square dan MBI Desaku, kini terbengkalai dan menjadi simbol kehancuran skema ini. Penang Times Square, yang dulunya menjadi pusat aktivitas MBI, kini menjadi mall hantu tanpa pengunjung .

Reaksi dan Tindakan Pemerintah

Pemerintah Malaysia dan China telah mengambil langkah tegas dalam menangani kasus ini. Di Malaysia, penyelidikan terus dilakukan oleh Bukit Aman dan Bank Negara Malaysia, sementara di China, beberapa individu yang terlibat dalam perekrutan investor telah dijatuhi hukuman penjara. Kedua negara juga bekerja sama dalam melacak dan menyita aset yang diperoleh dari hasil kejahatan ini.

Poin-Poin Penting

  • Skema Ponzi Digital: MBI menggunakan platform digital dan mata uang virtual untuk menarik investor.

  • Ekspansi Internasional: Skema ini merambah ke beberapa negara, termasuk China dan Jepang.

  • Penyitaan Aset: Aset senilai RM3,8 miliar telah disita oleh otoritas Malaysia dan China.

  • Penangkapan Tokoh Penting: Tedy Teow dan beberapa taipan bergelar “Tan Sri” telah ditangkap terkait kasus ini.

  • Dampak Ekonomi: Beberapa proyek properti yang terkait dengan MBI kini terbengkalai dan menjadi simbol kehancuran skema ini.

Kesimpulan

Skandal MBI International Group merupakan peringatan keras tentang bahayanya skema investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Kerja sama antara Malaysia dan China dalam menangani kasus ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memberantas kejahatan finansial lintas negara. Namun, bagi para korban, pemulihan dana yang hilang masih menjadi tantangan besar.

https://crazyforliberty.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*